AdvertorialPemkab Kutai Timur

Dua Pasar Baru Akan Dibangun di Kutim, Bupati: Ini Bentuk Komitmen Pemda untuk Pelayanan Dasar Masyarakat

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) akan membangun dua pasar baru di Kecamatan Bengalon dan Teluk Pandan pada tahun 2023 ini dengan anggaran sebesar Rp 7 miliar. Hal ini diungkapkan oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat menghadiri Malam Penutupan Ramah Tamah, Festival Seni Budaya dan UMKM Kecamatan Bengalon dalam rangkaian kegiatan HUT ke 78 RI di halaman Kantor Camat Bengalon, Minggu (20/8/2023) malam.

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan, pembangunan pasar baru ini merupakan bukti komitmen Pemerintah Daerah dalam mewujudkan dan meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat secara proporsional serta merata khususnya pelaku UMKM.

“Ini sebagai bukti komitmen Pemerintah Daerah dalam mewujudkan dan meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat secara proporsional serta merata khususnya pelaku UMKM,” ucap Bupati Ardiansyah Sulaiman.

Ia menambahkan, program ini bertujuan agar para pelaku UMKM memliki tempat yang representatif untuk melakukan transaksi.

“Kalau pasar ini sudah terbangun, saya harap tidak ada lagi masyarakat yang bertransaksi di pinggir jalan yang akan mengganggu lalu lintas, kebersihan,kenyamanan dan estetika kawasan. Kebiasaan transaksi jual beli di pinggir jalan kiranya mulai diubah, jangan sampai pasar sudah dibangun tetapi masyarakat juga tidak berbelanja di pasar,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Bengalon, Suharman menjelaskan bahwa kegiatan Festival Seni Budaya dan bazaar UMKM ini menghasilkan transaksi hampir Rp 1 milyar. Ia mengatakan, selama 10 hari kegiatan, ada 40 UMKM yang terlibat dengan rata-rata omzet penjualan hingga Rp 2 juta per hari.

“Selama 10 hari kegiatan, ada 40 UMKM yang terlibat. Tiap UMKM, rata-rata per hari mampu mencapai omzet penjualan hingga Rp 2 juta. Jadi kalau ditotal bisa mencapai Rp. 800 juta hingga Rp 1 milyar,” ujar Suharman.

Ia juga mengungkapkan bahwa antuasisme yang sangat tinggi dari masyarakat yang hadir dipicu pandemi covid-19 yang melanda Indonesia, Khususnya Kutim selama 3 tahun.

“Kurang lebih 3 tahun tidak ada kegiatan, banyak pembatasan dilakukan pemerintah karena pandemi COVID-19.Karena tidak ada lagi pembatasan berkumpul, maka masyarakat sangat antusias,” pungkasnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button